2020 BOOKS

1. SELF-IMPROVEMENT
a. Masih Belajar by Iman Usman
Keterbatasan bukan alasan bagi kita untuk tidak bisa menggapai cita-cita. Buku ini menceritakan kisah perjalanan hidup Iman Usman yang sangat inspirasional. Ada banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di buku ini. Diceritakan di buku ini bahwa Iman sudah mulai berorganisasi dan berbisnis bahkan di usia dini. Perlu kita ketahui pula bahwa dalam menciptakan ide bisnis itu memerlukan ide yang inovatif, networking, dan problem solving. Ide bisnis bisa muncul dengan menemukan adanya permasalahan yang ada di sekitar kita dan dihadapi oleh banyak orang. Bisa ambil contoh dari kisah Iman Usman yang mengangkat masalah akses pedidikan di daerah yang terbatas jika dibandingkan dengan kemudahan akses di perkotaan. Hal ini yang menjadi ide bagi Iman Usman dalam membangun start-upnya, di mana ide yang muncul itu disertai dengan penyelesaian masalah dan tidak kalah penting yaitu kerjasama tim.
b. You Do You by Fellexandro Ruby
Buku ini tidak hanya membuka pikiran dan mengajak para pembaca untuk merefleksi diri, tetapi juga sangat praktikal sehingga bisa langsung diterapkan dalam kehidupan nyata. Banyak ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan dan tidak terpikirkan sebelumnya tetapi sangat membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang umum dihadapi oleh masyarakat. Dan seperti yang dikatakan oleh penulis, buku ini tidak memberikan jawaban secara langsung terhadap masalah-masalah yang sedang kita hadapi, tetapi membantu kita dalam menemukan diri kita sendiri. Karena hidup memiliki banyak pilihan, dan itu semua kembali pada diri kita masing-masing, berapapun pilihan yang kita ambil, You Do You.
c. Unlimited You by Wirda Mansur
Buku ini membahas tentang pengembangan diri dalam meraih mimpi dan kesuksesan dari sudut pandang agama Islam. Seperti judulnya, kamu itu tidak terbatas. Unlimited You. Tidak terbatas untuk memiliki mimpi meskipun memiliki banyak kekurangan. Buku ini menyadarkanku kalau kita punya mimpi itu tidak boleh tanggung. Kita bisa mewujudkannya dengan usaha keras dalam melatih kemampuan. Penulis mengajak kita untuk tidak memandang kemampuan dari diri kita sendiri sebagai manusia karena pasti ada banyak sekali hambatan yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu, penulis mengatakan untuk memandang kemampuan itu berdasarkan batas yang Allah miliki. Yang mana artinya tidak ada batas. Kuncinya adalah usaha keras hard work, lawan semua keterbatasan break all the limits, dan sisanya serahkan kepada Allah. Let God do the rest.
d. A Cup of Tea by Gita Savitri Devi
Buku ini menceritakan kisah hidup seorang Gita Savitri Devi. Kita diajak untuk melihat dunia dari perspektif seorang Gita. Hidup yang kelihatannya ga pernah berjalan mulus, banyak cobaannya, banyak caciannya, dan ga jarang dengan adanya cyberbullying bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma. Kita juga diajak oleh Gita Savitri untuk melihat/berkeliling ke berbagai Negara di dunia dan ga hanya sekedar jalan-jalan tetapi juga menemukan pelajaran baru baik dari budayanya, dan juga masyarakatnya.
2. PSIKOLOGI
SLOW by Greatmind
Slow merupakan buku psikologi pertama yang pernah saya baca. Banyak sekali pelajaran seputar kesehatan mental yang tanpa saya sadari saya butuh. Akhir tahun 2019 menuju awal 2020 merupakan salah satu titik terendah di hidup saya (bukan mendramatisasi). Tekanan yang datang dari berbagai sisi, baik dari orang-orang sekitar, kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, belum lagi terus si corona datang. Dari buku ini saya jadi belajar banyak gimana caranya merawat diri dan menjaganya untuk tetap waras di dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Mindfulness merupakan focus utama dari buku ini. Berisi banyak sekali sudut pandang dari berbagai public figure melalui kisah mereka dalam menjalani kehidupan membuat saya jadi sadar bahwa ada banyak sekali cara yang dapat kita praktekkan untuk merawat diri baik secara fisik maupun mental dan membantu kita untuk menghindar dari hal-hal yang kiranya menguras banyak pikiran dan emosi. Greatmind.
3. NON-FIKSI
The Uninhabitable Earth by David Wallace-Wells.
Bumi Yang Tak Dapat Dihuni merupakan salah satu buku terlaris menurut New York Times yang membahas tentang pemanasan global. Sebenernya aku belum selesai baca bukunya karena…..bahasanya cukup tinggi dan lumayan sulit untuk dimengerti oleh orang awam sepertiku. Tapi…aku jadi tahu kalau masalah pemanasan global ini bukan hal yang sepele. Kenaikan suhu bumi walau hanya 1 derajat saja bisa menimbulkan banyak masalah dan krisis yang akan dihadapi oleh orang-orang di belahan bumi yang paling terdampak. Memang masih banyak masyarakat kita yang belum sadar betul akan isu ini karena penyebab utamanya ialah kita tidak terdampak secara langsung. Cuaca panas bisa kita selesaikan dengan menyalakan AC. Tapi kita ga sadar kalau cara kita menangkal panas itu justru menambah tingkat keburukan pemanasan global itu sendiri. Emisi karbon yang dihasilkan dari mesin pemanas rumah tangga seperti AC dan kulkas, peternakan, kendaraan bermotor, pemborosan listrik yang berasal dari batu bara, pabrik, pembukaan lahan dengan membakar hutan heterogen, semua itu tidak lepas dari aktivitas sehari-hari manusia. Intinya, buku ini menyadarkan aku betul betapa berbahayanya dampak pemanasan global terhadap bumi dan khususnya terhadap kehidupan manusia. Lalu bagaimana solusinya? Silakan baca sendiri kalau mau, aku sendiri juga belum selesai. Jadi meskipun harus baca pelan-pelan dan berulang-ulang, buku ini sangat edukatif dan tentunya membukakan mata manusia untuk lebih sadar diri terhadap tindakannya.
4. BISNIS
Shopping Saham Modal Sejuta.
Sebenernya aku belum baca buku ini, tapi aku mau ceritain kenapa aku beli buku ini. Seperti yang terlihat dari jduulnya, buku ini membahas tentang berinvestasi bagi pemula. Nah, awalnya aku jadi tertarik dengan topic bisnis(?) khususnya investasi itu setelah nonton k-drama yaitu Itaewon Class dan Start-Up. Aku berasa dapat ilham tentang pentingnya pengetahuan akan keuangan karena tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Dari situ aku jadi belajar banyak konten keuangan mulai dari personal finance sampe investasi terutama yang aku tertarik adalah investasi saham. Aku pernah nonton BukaTalks dengan Fellexandro Ruby sebagai pembicara, yes penulis buku You Do You. Di video itu pendengar diberi pesan untuk belajar melek finansial, ngerti investasi, punya networking, dan hidup sehat. Jadi apa salahnya kita mulai belajar. Sumber-sumber yang aku pakai buat belajar paling banyak dari youtube, ada banyak banget creator yang bikin video yang super edukatif. Juga dari podcast kaya podcastnya Raditya Dika (PORD), Thirty Days of Lunch milik Fellexandro Ruby, Fintalk, dll.
5. FIKSI
a. Your Name (Kimi No Nawa) by Shinkai Makoto.
Tentang perbedaan dimensi waktu, kalo awal-awal mungkin agak bingung kenapa kok tiba-tiba font nya beda, ya itu buat bedain tokoh yang sedang berbicara aja sih. Jadi kita membaca dari dua sudut pandang tokoh yang berbeda.
b. The Secret Garden by Frances H. Burnett
Bercerita tentang anak keturunan kerajaan inggris di india yang harus pindah ke eropa karena penyakit kolera pada saat itu. Lalu dia tinggal di rumah pamannya yang besar dan luas kemudian dia menemukan taman rahasia yang selama ini ditutup oleh pamannya dan si tokoh utama ini akhirnya membawa perubahan besar dan happy ending tentunya.
c. By Louisa May Alcott: Little Women, Little Men, Jo’s Boys
Aku beli 3 buku karya Louisa. Awalnya aku beli little women aja setelah lihat preview filmnya yang tayang februari lalu di bioskop, tapi aku belum nonton sampai sekarang. Dan alur ceritanya seru, gaya bahasa yang dipakai bener-bener santai dan bikin nyaman buat terus-terusan dibaca, juga amanat-amanat yang disampaikan di tiap babnya itu tidak jauh-jauh dari masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, karena buku ini ditulis di abad 19, jadi kita kaya digambarkan suasana amerika serikat, khususnya di massachusset latar dari cerita ini pada abad tersebut.
Jadi itulah 12 buku yang aku baca di tahun 2020. Kalo dirata-rata jadinya aku baca 1 buku tiap bulannya. Ya walaupun masih ada 4 buku yang belum tamat. Jujur sebenernya aku ga pernah buat rencana harus baca berapa buku tahun ini atau berapa buku perbulannya. Aku kalo baca ada yang habis dalam semalem, ada yang beberapa hari atau minggu atau bulan. Ada juga bulan-bulan di mana aku ga baca buku sama sekali. Jadi, semuanya ngalir aja. Dan aku juga ga ada niatan buat baca berapa buku tahun depan. Kalo mau baca ya baca, kalo engga ya engga.
Comments
Post a Comment