PHOTOGRAPHY
KAMERA BAGI PEMULA
KENAPA PENTING?
Karena sebenarnya ini sesuai dengan kehendak kita masing-masing. Meskipun kita pemula dan ingin langsung membeli kamera profesional untuk fotografi atau mau belajar dari kamera dengan spesifikasi lebih sederhana, semuanya sah-sah saja. Namun, di artikel ini saya akan membahas beberapa kamera bagi pemula yang ingin belajar dari kamera yang tidak terlalu mahal. Karena masih dalam tahap belajar, alangkah baiknya kita mengenal dan memahami kamera dari jenis paling sederhana sebelum menggunakan kamera profesional. Tujuannya agar bisa mengenal fitur-fitur dasar kamera dan tidak menyia-nyiakan fitur ‘mewah’ yang kita belum handal dalam mengoperasikannya.
Jadi kamera mana untuk pemula?
Terdapat mode manual: Menggunakan mode auto memang asyik karena cukup pilih objek dan hasilnya sudah cukup bagus tanpa harus repot soal setting. Namun, dengan belajar mode manual, lambat laun kita akan mengerti bahwa hasil dari foto mode manual lebih memuaskan daripada mode auto.
Bisa ganti lensa: Karena bisa belajar lebih banyak soal objek bergerak, foto bokeh, foto malam hari, dll.
Bisa merekam video: Yang awalnya hanya mencoba-coba fotografi saja, bisa ada kemungkinan malah lebih suka dan lebih cocok dengan videografi. Apalagi dengan kondisi sosial media yang lambat laun lebih ramah pada konten video.
Harga relatif hemat: Niatnya adalah butuh kamera yang memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, memungkinkan untuk belajar lebih banyak hal, tetapi juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
KAMERA APA SAJA?
Canon EOS 3000D
3000D adalah kamera yang diplot menggantikan seri Canon EOS 1300D. Sengaja diperuntukkan bagi pengguna kamera pertama kali. Apa yang membuat 3000D ini cocok untuk pemula?
Untuk harga yang sangat hemat (kisaran 4-5 juta), 3000D sudah dilengkapi dengan Wi-Fi, resolusi video Full HD 1080, itupun sudah di kualitas 30fps. Untuk resolusi foto masih sama dengan pendahulunya 1300D, yaitu di 18MP.
Poin plus lainnya adalah 3000D sudah memungkinkan untuk dipasang flash eksternal. Jadi untuk pemula yang ingin mendalami seni foto di studio dan cahaya tambahan berupa flash (atau biasa disebut strobis), 3000D sudah memberikan fasilitas tersebut.
Canon EOS 1500D
Sementara untuk 1500D, secara spesifikasi mirip dengan 3000D. Hanya saja memiliki resolusi foto yang lebih besar yakni 24MP, jadi kita bisa berharap mendapatkan hasil foto yang lebih detil. Selain itu monitor LCD yang ada di kamera juga lebih besar dengan ukuran sekitar 3 inch, sementara 3000D hanya 2.7 inch.
Selebihnya tidak ada perbedaan signifikan antara 3000D dengan 15000D. Mungkin tabel berikut bisa menjelaskan perbedaan spesifikasi kedua kamera dslr pemula dari Canon ini:
Canon EOS 1500D |
Canon EOS 3000D |
|
|
Sony A5100
Old but gold, adalah definisi untuk kamera mirrorless dari Sony ini, apalagi dengan harganya yang semakin hemat. A5100 mewarisi sistem autofocus yang cepat dari lini mirrorless Sony, jadi sangat cocok untuk foto street yang rata-rata objeknya bergerak.
Bicara soal hasil foto, A5100 memiliki resolusi foto 24MP dengan sensor APS-C seperti 1500D. Namun karena masing-masing orang punya preferensi sendiri, beberapa berpendapat hasil foto mirrorless Sony memiliki contrast yang lebih terasa. Selain itu, poin plusnya adalah lensa-lensa Sony ada lebih banyak pilihannya dibandingkan lensa mirrorless brand lainnya.
Kemudian dari semua list di blog ini, A5100 adalah terbitan yang paling lama yang dirilis pada 2014. Namun bukan berarti tidak bagus, hasilnya masih di atas rata-rata kamera baru malahan, dan baterainya juga lebih tahan, namun ada kemungkinan dalam waktu dekat (beberapa tahun ke depan) akan discontinue.
A5100 belum bisa dipasang flash eksternal, tidak seperti dua DSLR di atas.
Canon EOS M100
M100 adalah mirrorless keluaran Canon yang diplot menggantikan EOS M10. M100 bisa dibilang adalah mirrorless terhemat saat ini. Namun walaupun hemat, M100 adalah keluaran baru sehingga punya fitur-fitur yang cukup modern, diantaranya: Wi-Fi, Bluetooth, dan touchscreen.
Touchscreen jadi fitur yang penting untuk pemula karena biasanya akan lebih mudah mengubah settingan yang tinggal tekan apa yang ada di layar. Sementara untuk DSLR, diperlukan mengerti dial mana yang harus ditekan/diputar untuk mengganti settingan. Otomatis dengan touchscreen, pemula diharapkan bisa lebih cepat menguasai kameranya sendiri, dan bisa lanjut mempelajari yang lainnya.
Soal hasil foto, Canon EOS M100 sama seperti A5100 dan 1500D dimana memberikan resolusi foto 24.2 MP dengan sensor APS-C.
Meskipun tidak bisa dipasang flash eksternal juga, M100 bisa dibilang kamera yang lebih simple dalam pengoperasiannya sehingga pengguna baru bisa dengan mudah menggunakannya.
TRAVEL PHOTOGRAPHY
Hal-hal yang harus disiapkan sebelum merencanakan akan pergi kemana, paling tidak ada 3 hal yang perlu diperhatikan.
1. Eksplorasi tempat yang akan dikunjungi
Persiapan utama bukan kamera, lensa, atau peralatan yang lain. Hal pertama yang Anda perlukan adalah mengeksplorasi destinasi yang akan Anda kunjungi terutama jika belum pernah kesana sebelumnya.
Dengan mengeksplorasi destinasi yang akan Anda kunjungi, Anda akan tahu tempat-tempat mana saja yang bisa Anda tuju, kapan waktu terbaik untuk ke masing-masing spot, dan yang tidak kalah penting ialah peralatan apa yang harus dibawa.
Sudah menentukan mana saja tempat yang akan dituju? Nah, sekarang waktunya menyusun rencana perjalanan atau biasa disebut Itinerary. Kelompokkan destinasi-destinasi yang berdekatan. Susun rute yang terarah dari satu tempat ke tempat lain dengan berurutan dan tidak bolak-balik
2. Peralatan yang akan dibawa
Prinsip utama dalam travel photography adalah semakin ringkas semakin maksimal. Kenapa harus ringkas? Karena sesuai dengan skenario, kita akan berjalan kurang lebih 15km. Bayangkan kalau berjalan sejauh itu dengan membawa banyak barang (misal 9kg). Sanggup? Mungkin saja. Tapi dalam meng-capture moment, dibutuhkan ketenangan, pikiran yang jernih dan cukup energi. Sehingga semakin merasa berat dengan barang bawaan, semakin merasa lelah, dan hasil semakin tidak maksimal.
Jika daftar peralatan yang akan dibawa sudah ada, langsung tentukan tanggal untuk packing atau mengemas semua perlengkapan tersebut agar nanti jika ternyata ingin menambahkan barang yang belum ada di list awal masih ada cukup waktu. Pisahkan tas kamera dengan tas utama sehingga kamera bisa diambil sewaktu-waktu ketika ada moment penting.
3. Komposisi Gambar
Komposisi adalah cara menyusun elemen-elemen obyek foto sehingga foto yang di capture menjadi menarik untuk dieksplorasi. Dimana sebaiknya point of interest diletakkan? Berapa sebaiknya proporsi langit dan daratan? Bagaimana jika di sekitar point of interest ramai? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dijawab kalau sudah memahami komposisi.
MASALAH UMUM DALAM FOTOGRAFI
Bagaimana menghindari hasil foto yang blur ketika lensa nge-zoom lebih panjang?
Goyangan kamera memang sulit diatasi apalagi dengan focal length panjang. Cara termudah menghindarinya dengan menggunakan shutter speed lebih cepat meski jadinya harus menaikkan ISO.
Aturan umumnya yaitu shutter speed harus lebih cepat darpada focal length yang Anda pakai saat memotret. Jadi jika memotret dengan lensa 200mm maka jangan memakai yang lebih lambat dari 1/250 detik atau nantinya bakal jelek hasilnya.
Penggunaan image stabilisator juga bagus untuk mengurangi shake (stabilisator bisa ada di lensa, bisa ada di body). Dengan stabilizer, hasilnya akan tetap bagus bahkan ketika mengurangi shutter speed dari 1/500 sec ke 1/30 sec sekalipun. Cobain deh!
Adakah cara lain untuk mendapatkan hasil lebih bagus karena merasa sulit menggunakan manual focus?
Jika Anda menggunakan DSLR maka coba hindari memakai viewfinder optic dan utamakan pakai display/screen untuk memotret serta fokuskan secara manual. Lama-lama Anda akan mengenali bahwa di kamera, titik fokus sudah didesain bisa fokus sangat presisi.
Beberapa kamera juga memiliki fitur Focus Peaking dimana area yang fokus akan di-highlight di display dengan warna yang kita pilih (kuning, merah, hijau, dll.).
Bagaimana memperbaiki foto yang hasilnya terlalu terang atau gelap?
Jika hasil foto terlalu gelap atau terang maka sekarang saatnya memainkan fungsi kompensasi exposure di kamera. Dengan menekan tombol ‘+/-‘ dan memutar control dial kamera, Anda dapat membetulkan exposure compensation. Gampangnya, dari situ Anda bisa men-setting seberapa terang/gelap hasil foto Anda nantinya.
Level exposure kamera yang diukur dengan “stop” akan tampil di viewfinder dan layar LCD, ini akan jadi panduan visual untuk mendapatkan ukuran yang benar. Penanda di tengah dari garis skala menunjukkan nilai exposure yang benar. Dengan memutar dial, nilai indikatornya akan turun/naik.
Ketika penanda bergerak ke “+” di ujung garis skala maka artinya semakin terang. Begitupun sebaliknya saat penanda ke arah “-“ maka foto akan semakin gelap.
Jika Anda memakai viewfinder optical, perubahan itu tidak akan terjadi pada tampilan image tapi setidaknya efek dari kompensasi exposure ini disimulasikan di live view dan electronic viewfinders (EVF).
Bagaimana solusi untuk foto landscape yang biasanya memiliki masalah langit terlalu terang dan bagian tanah terlalu gelap?
Perlu dipahami bahwa langit jadi terlalu pucat karena pada dasarnya lebih terang daripada area tanah. Sehingga jika area tanah dalam frame “diukur” dengan benar maka bagian langit jadi terang sekali. Masalah ini disebabkan oleh dynamic range yang terlalu luas dibanding kemampuan sensor untuk menangkapkanya dalam satu jepretan.
Cara paling mudah dengan menambahkan filter gradual neutral density (ND) untuk menyeimbangkan exposure, dimana area atas (langit) akan lebih gelap daripada biasanya untuk menyesuaikan dengan area tanah. Memotretlah dalam format RAW atau cobalah sedikit meng-under exposure untuk mendapatkan detil lebih jelas.
Bagaimana caranya mendapatkan foto portrait yang bagus ketika cuaca sedang terik?
Sinar matahari (yang terlalu terang) itu sebenarnya musuh terbesar untuk foto wajah/portrait karena cahayanya terlalu tajam. Ketika matahari sedang posisi rendah-rendahnya di langit maka orang akan memicingkan mata, namun ketika di atas kepala bakal terbentuk bayangan tajam yang membuat mata jadi seperti black hole.
Jawabannya adalah dengan mengalihkan perhatian subyek foto dari matahari sehingga mereka dapat berpose secara alami, dan jangan lupa gunakan fill-flash untuk menghilangkan bayangan. Ketika menggunakan flash dengan metering TTL (Through The Lens), sebagian besar kamera akan bisa melakukan balance antara cahaya flash dan cahaya ambient/ruangan dengan baik sehingga hasilnya natural.
Gunakan metering di kamera sebagai guide, tapi jangan melampaui shutter speed maksimal untuk sinkronisasi flash (kisaran 1/200 sec). Sistem exposure flash TTL seharusnya bisa menyediakan jumlah pantulan yang pas untuk fill-flash tapi tetap siap-siaplah menghadapi exposure negatif ataupun positif dari flash. Untuk kontrol penuh, alihkan ke power setting manual pada flash dan sesuaikan power untuk keseimbangan terbaik.
Opsi lainnya yang bagus untuk membuat fill-flash natural adalah menggunakan flash secara off camera yaitu peganglah tinggi-tinggi dan mengarah ke satu sisi subyek memakai tali dipanjangkan atau wireless.
EDIT FOTO MALAM
1. Mulai dari Pengaturan Kamera
Agar lebih mudah, tips editing foto pertama adalah mengatur semua hal dari kamera. Pada ISO misalnya, atur di angka yang rendah sebagai sebuah pedekatan praktis. Tes batas level ISO dengan mengambil beberapa bidikan uji rendah cahaya lewat pengaturan yang berbeda.
Gunakan kecepatan rana yang lebih lambat dan lubang yang lebih lebar. ISO 100 mungkin tidak praktis untuk fotografi malam hari, tetapi ISO 400, 800, atau bahkan ISO 1600 sudah cukup bermanfaat buat sebagian besar situasi. Setelah itu, perhitungkan format foto.
Alihkan file gambar Anda ke RAW di menu kamera. Meski file RAW mengambil banyak ruang pada kartu memori, namun setidaknya kualitas setiap gambar dapat dipertahankan. Semua ini akan terasa mudah saat beralih ke tahap selanjutnya, yakni editing foto.
2. Mainkan Gradasi Warna
Ada beberapa metode lewat aplikasi berbeda yang dapat digunakan untuk mencapai warna tertentu pada gambar. Pada aplikasi Adobe Photoshop Lightoom misalnya, gunakan white balance agar nuansa malam yang dingin dan biru dapat tercapai. Balik lagi, ini hanya selera.
Bila white balance sulit memenuhi, Anda bisa menggunakan metode toning split meski beberapa orang menilai gambar yang dihasilkan jadi terlihat kurang natural. Namun setidaknya, upaya tersebut dapat menyelamatkan gambar dengan warna yang kurang memenuhi ekspektasi.
Coba juga perangkat Hue Saturation Luminance (HSL) pada Lightroom. Ia dapat membantu Anda menyesuaikan warna-warna individu hingga menyeimbangkan kontras. HSL mampu memperbaiki beberapa tampilan, semisal warna kulit jika ada objek manusia.
Saturasi mesti diatur secara jelas. Khusus buat kasus foto di malam hari, mengatur ke arah warna biru bisa jadi pilihan yang tepat. Kurangi saturasi keseluruhan jika hasilnya terlihat terlalu jenuh. Cobalah untuk mengeksplorasi berbagai macam pilihan sesuai jepretan gambar yang diambil.
3. Black and White Bisa Jadi Pilihan Bagus
Jika pengaturan kamera dan penyesuaian warna di aplikasi sudah sesuai namun Anda masih belum puas, saatnya mainkan foto dengan unsur hitam dan putih. Metode yang satu ini mampu menambah kesan klasik, abadi, dramatis dan misteri pada foto hasil jepretan Anda.
Cara editing foto yang satu ini berlaku buat semua media. Pada ponsel, Anda dapat menggunakan aplikasi editor foto seperti Snapseed, VSCO, Canva dan sejenisnya. Black and white cocok untuk menyorot fitur penting foto malam hari, apalagi jika kontras sulit diatur.
TIPS MERAWAT KAMERA
Anda suka membeli perlengkapan/gear fotografi untuk menunjang hobi? Masalahnya, pada akhirnya tuh merawat tidak semudah membeli. Kadang terlalu banyak memiliki gear berujung tidak sempat merawatnya, alhasil performanya memburuk lalu Anda “membuangnya”. Hmmm, jangan sampai begitu ya!
Suka tidak suka Anda harus merawatnya, minimal tahu bagaimana caranya memperlakukan dengan benar agar usia perlengkapan fotografi Anda bisa lebih panjang.
Tidak rumit kok seperti yang akan kita ulas berikut ini.
Baju Bukanlah Kain Pembersih Lensa
Bagi Anda yang masih suka memakai baju untuk mengelap lensa kamera sebaiknya segera menghentikannya. Walau tampak bersih namun baju sudah ditempeli partikel debu dan keringat yang tak kasat mata tapi sangat berpengaruh untuk lensa.
Ingatlah, lensa memiliki lapisan optical yang sensitif. Belum lagi kainnya bisa menggores lapisan lensa. Sama seperti kacamata, kalau Anda asal-asalan mengelapnya maka akan cepat muncul goresan halus.
Cara terbaik ya gunakan kain lap khusus untuk lensa. Akan lebih baik memakai air blower dan brush khusus yang bisa dibeli di toko kamera.
Pakailah Strap Kamera
Tali/strap kamera bukanlah sekedar hiasan karena didesain untuk jadi pengaman kamera Anda. Ada yang tidak suka menggunakan tali kamera karena ribet/tidak leluasa tapi sebaiknya tetap dipakai. Lebih baik Anda membiasakan diri daripada kamera rusak karena terjatuh. Bisa saja kan Anda sedang memotret tiba-tiba tersenggol lalu kamera terlepas dari tangan. Itulah guna tali kamera, menghindari tragedi seperti itu.
Biasakan menutup lensa kamera
Saat Anda tidak sedang menggunakan kamera, pastikan lensa dalam keadaan tertutup. Begitupun saat lensa dilepas dari bodi kamera. Pastikan depan belakang, semua tertutup cap agar tetap terjaga bersih. Apalagi jika memotret di outdoor, harus ekstra hati-hati.
Lindungi sensor
Sensor itu tidak hanya sensitif terhadap cahaya tapi juga debu dan kotoran. Jika Anda memakai lensa interchangeable (alias yang bisa gonta-ganti lensa) maka akan ada masanya sensornya kotor. Itu wajar terjadi, bahkan di era teknologi canggih dengan adanya self-cleaning sensors di kamera keluaran terbaru.
Untuk menjaganya tetap bersih, pastikan lensa selalu terpasang pada bodi kamera. Jika hendak mencopot lensa, pastikan langsung menutup sensornya pakai body cap secepat mungkin. Kalaupun tidak memungkinkan cepat maka Anda bisa membaliknya, memposisikan sensor yang terbuka menghadap ke bawah sehingga meminimalisir kotoran masuk ke sensor. Pastikan lokasi untuk mengganti lensa kering dan bersih ya.
Bawalah tas kamera
Tidak sedikit orang yang suka fotografi, biasanya pemula, malas membawa tas kamera karena merasa ribet atau terlalu menarik perhatian. Tapi sebaiknya ya bawa tas kamera untuk melindungi gear fotografi Anda.
Namun jangan sembarangan memilih tas hanya karena Anda suka. Pilih dari brand kamera Anda atau jika ingin brand lain pastikan dalamnya ada sekat-sekat. Gunanya untuk menahan gear agar tidak terbentur satu sama lain saat terkena guncangan saat bergerak.
Ada banyak jenis tas kamera kok mulai dari sling bag, shoulder bag hingga ransel.
Sumber: https://www.plazakamera.com/
Comments
Post a Comment